Seputarpublik, Aceh Timur – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) merupakan program fasilitasi sekolah dalam menghadirkan seniman sebagai guru seni budaya melalui kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan, yaitu di jenjang khusus nya SMP . Pada tahun 2022, program GSMS memiliki target sebanyak puluhan siswa pada hari ini Selasa 6 September 2022
Dalam sambutannya kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Aceh Timur mengatakan bahwa Sasaran dari program kalaborasi GSMS baru yang pertama dinas pendidikan kabupaten dan seniman, sekolah, siswa, dan masyarakat. Pelaksanaan GSMS merupakan kerja sama atau berkalaborsi dengan Kemendikbudristek dengan pemerintah daerah dan pusat dan daerah melalui mekanisme berbagi (sharing) anggaran karena biaya pementasan siswa di akhir program akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
Sejak pendaftaran GSMS dibuka pada pertengahan Februari 2022, ada beberapa dinas pendidikan yang berminat dan mengajukan surat permohonan kerja sama.
Saat ini Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan menurut Saipul Basri masih memproses dan menyeleksi surat permohonan yang masuk untuk mendapatkan 25 dinas pendidikan terpilih yang akan bergabung dalam program Salah satu nya insya Allah SMP N 1 idi,
Tambah Saipul Basri kepala dinas pendidikan Aceh Timur Proses belajar mengajar kegiatan GSMS akan berlangsung secara daring ataupun luring oleh seniman kepada siswa dari sekolah yang ditunjuk oleh dinas pendidikan Aceh Timur dengan memperhatikan kondisi pandemi di masing-masing sekolah.
Setiap seniman akan memberikan pembelajaran dalam kurun waktu paling lama empat bulan, dengan jumlah 19 kali pertemuan. Ke-19 pertemuan tersebut sudah termasuk persiapan, pembelajaran, dan pelaksanaan pementasan serta pameran presentasi hasil pembelajaran.
Materi GSMS meliputi lima hal, yaitu Seni Pertunjukan (Seni Musik/Seni Suara, Seni Tari, dan Seni Teater); Seni Rupa; Seni Media; Seni Sastra; dan/atau Nilai Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan lainnya. Hasil kegiatan ekstrakurikuler dari GSMS dipresentasikan dalam bentuk pameran/pementasan untuk diapresiasi dengan melibatkan publik, yakni guru, tenaga pendidik, komite sekolah, dan masyarakat di sekitarnya. (hs)