Seputarpublik, Jakarta – Berita bohong atau hoax kembali beredar di masyarakat setelah terjadi gempa di Cianjur Jawa barat. Hoax tersebut menyebutkan ada pergerakan Sesar Cimandiri yang bikin gempa dan menyebut akan ada erupsi Gunung Gede.
Bila Anda menerima informasi tersebut, jangan percaya, ya!
Klarifikasi disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofosika Bandung dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teguh Rahayu lewat cuitan akun Twitter resmi BMKG, diakses seputar publik.com pada Jum’at (25/11/2022).
“Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut,” demikian kata Teguh Rahayu dalam surat tersebut.
Informasi hoax tersebut beredar dalam bentuk berita, imbauan, dan pesan suara (voice note). Hoax pertama menyebut ada delapan daerah yang bakal dilewati pergerakan Sesar Cimandiri. Berikut isi kabar bohong tersebut:
“Ijin melaporkan komandan situasi terkait tingkat kewaspadaan info BMKG dan BNPB tingkat waspada tinggi wilayah Sukabumi aktivitas yang dilewati garis pergerakan Sesar Cimandiri satu minggu ke depan:
1. Pelabuhan Ratu dan sekitarnya
2. Cibadak dan Cibolang
4. Cicantayan dan Cibolang
5. Sukalarang dan sekitarnya
6. Baros dan sekitarnya
7. Salabintana dan sekitarnya
8. Kadudampit dan sekitarnya
Himbauan bagi warga tetap waspada dan tidak panik serta tak bepergian dari rumah masing-masing untuk menjaga keamanan tempat tinggal masing-masing.
Hoax kedua, ada voice note yang menyebut bakal ada pergeseran lempeng mengarah ke Waduk Cirata. Voice note ini mengatasnamakan prediksi BMKG. Padahal gempa tidak bisa diprediksi.
Hoax ketiga, ada kabar burung soal adanya kesurupan massal di sejumlah wilayah di kaki gunung gede yang mengatas namakan nama leluhur gunung tersebut (eyang Surya kencana) dan cahaya seperti api menyala di Gunung Gede yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede yang mengakibatkan gempa di Kampung Singa Barong dan Kampung Sarongge, Kabupaten Cianjur.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kabar-kabar tersebut. Berikut adalah klarifikasi BMKG:
1. Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut
2. Berita itu hanya hoax/isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas
3. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi
4. Informasi resmi yang diperoleh dari PVMBG, hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level 1 (Normal).