Seputarpublik, Palas – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Padang Lawas (Kadis Naker Palas) diwakili Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktifitas Tenaga Kerja ( Kabid PTPTN Disnaker Palas), Muhammad Idrisman Mendefa, M.AP, dengan ucapan basmalah, resmi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Computer Operator Assistant di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Pondok Pesantren Al-Mukhtariyah, Desa Bangun Raya, Kecamatan Barumun, Kabupaten Palas, Senin (07/11/2023).
Kadis Naker menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah yang telah membuat program-program optimalisasi pelatihan nasional, diantaranya dengan mengadakan berbagai fasilitas, perlengkapan, dan peralatan serta menyelenggarakan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Pemerintah di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Juga, telah membangun BLK Komunitas di berbagai tempat, termasuk di banyak Pondok Pesantren di Indonesia, diantaranya telah dibangun 13 BLKK di Kabupaten Padang Lawas. BLKK Ponpes Al-Mukhtariyah merupakan salah satu BLKK yang sudah dibangun Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.
Menurut Idris, realisasi pengadaan BLKK ini perlu disambut baik oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. “Ini merupakan kebijakan sebagai wujud perhatian Pemerintah terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan mutu SDM Indonesia.” Sebutnya.
Kata Idris, BLKK Al-Mukhtariyah harus dipelihara dengan baik. “Saya yakin, bahwa pengelola, terutama Instruktur dan Tenaga Kepelatihan sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana menyelenggarakan pelatihan dan bagaimana memelihara fasilitas, peralatan, dan ataupun perlengkapan pelatihan. Karena, Instruktur dan Tenaga Kepelatihan sudah mengikuti pembekalan dengan bukti adanya sertifikat pelatihan dari Kemnaker dan sertifikat Kompetensi dari BNSP.” Ujarnya.
Kepada para peserta pelatihan yang berjumlah 16 orang,
Idris mengucapkan selamat mengikuti pelatihan selama 26 hari, sebanyak 160 Jam Pelatihan. “Selamat buat kalian semua. Dari sekian banyak warga Palas, sekian banyak anak muda Barumun dan sekitarnya, kalian terpilih menjadi peserta pelatihan komputer di BLKK ini. Oleh karenanya, kalian harus mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.
Caranya, yang pertama kalian harus punya niat yang tulus dan tekad yang kuat. Kedua, berusaha dengan sungguh-sungguh. Dan yang ketiga berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan kesehatan, keteguhan, semangat, dan kesabaran.”
Kata Idris, niat perlu diluruskan. Sebab segala sesuatu tergantung pada niat. Niat yang tulus akan diiringi tekad yang kuat. Ada komitmen dan konsistensi untuk mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. “Jangan mengikuti pelatihan hanya untuk mengejar uang saku, makan gratis, seragam, dan beragam fasilitas lainnya. Tapi berlatihlah karena Allah, dan ingin mendapatkan kompetensi di bidang komputer.” Sebutnya.
Lanjut Idris, usaha yang sungguh-sungguh diperlukan agar disiplin dan tertib. Harus ada kerja keras untuk mendapatkan kerja cerdas. “Jangan datang cuma ingin dikatakan hadir. Teken absen, pulang. Datang paling lambat, pulang paling cepat. Tapi, mesti ada upaya yang terus dilakukan untuk mendapatkan kompetensi kerja.” Pesannya.
“Dengan niat dan tekad, usaha dan kesungguhan, serta mohon pertolongan Allah, maka kalian akan mendapatkan tujuan pelatihan ini, yakni menjadi tenaga kerja yang siap kerja. Tenaga kerja yang berkompeten dan profesional.” Sambungnya.
Selain itu Idris juga menjelaskan, bahwa tenaga kerja yang kompeten dan profesional itu adalah tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang baik. “Dalam Sistem Pelatihan Kerja Nasional, ada tiga dimensi kompetensi kerja yang diperoleh dari pelatihan. Yaitu, pengetahuan, ketarampilan, dan sikap kerja.” Ujarnya.
Idris memaparkan bahwa pengetahuan dalam konteks pelatihan adalah kemampuan mengenali dan menjelaskan apa yang akan dilakukan dan harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan tugas secara konsep dan teoritis. Sedangkan keterampilan merupakan kemampuan mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh sehingga menghasilkan produk atau karya yang bermanfaat dan memiliki harga jual.
Setelah mengenal dan mengetahui apa itu komputer, baik hardware ataupun software, apa gunanya, bagaimana cara mengoperasikannya, maka perlu keterampilan menuangkan pengetahuan itu ke dalam bentuk praktek dan penerapan.
Lalu, sikap kerja adalah nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan. Paparnya.
Inilah yang disebut dengan softskill. Keterampilan yang muncul dari dalam diri. Kemampuan bagaimana berkomunikasi dengan rekan kerja, atasan, atau bahkan bawahan, dan klien atau mitra kerjasama. Kedisiplinan, ketertiban, ketelitian, tanggungjawab, kepemimpinan, dan lainnya.
Lebih lanjut, Idris pun menerangkan beberapa contoh peluang dan kesempatan kerja yang akan terbuka bagi peserta yang sudah mengikuti dan sudah mampu mengoperasikan komputer, baik usaha mandiri maupun menjadi pekerja di berbagai perusahaan, di instansi perkantoran pemerintah, dan swasta.
“Setelah pelatihan ini, kalian akan siap menjadi pengusaha mandiri. Misalnya, kalian bisa membuka jasa operator administrasi, jasa pengetikan dokumen dan surat menyurat, usaha dagang di bidang komputer, dan membuka lembaga pelatihan kerja, dsb.” Sebutnya seraya menambahkan Kalian juga bisa bekerja bersama oranglain, sebagai operator komputer misalnya di perkantoran pemerintah dan perusahaan, menjadi trainer, digital marketing, seller, customer service, dll.” Tuturnya.
Sebagai motivasi untuk peserta, Idris juga menceritakan contoh nyata orang sukses di bidang komputer. Diantaranya adalah Bill Gates, pendiri Microsoft, salah satu perusahaan software terbesar di dunia. Bill Gates merilis sistem operasi MS-DOS, dan mengembangkan sistem operasi Windows yang menjadi standar industri dan mendominasi pasar sistem operasi komputer pribadi. Bagaimana Bill Gates mengawali karirnya sejak usia remaja, Umur 13 tahun Bill Gates bersama temannya Paul Allen ciptakan program otomatisasi tugas sekolah. Tahun 1973, Bill Gates masuk Universitas Harvard. Tahun 1975, keluar dari Harvard demi mengejar karir industri software.
“Di Mana Bill gates memulai minat dan dedikasinya dalam bidang komputer dari garasi rumahnya. Hingga menjadi orang terkaya di dunia. Namun, keberhasilan Bill Gates tidak cuma di bidang finansial, namun juga di bidang kepedulian sosial. Bersama istrinya Melinda, mereka mendirikan The Bill and Melinda foundation yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan program pengentasan kemiskinan.” Tutur Idris.
Contoh kedua yang bisa dijadikan inspirasi kesuksesan dalam bidang teknologi informasi kata Idris adalah Mark Zuckerberg, pencipta facebook. “Minat komputer dan pemogramannya juga dimulai sejak usia dini. Umur 12 tahun sudah menulis kode software. Saat kuliah di Harvard tahun 2004 bersama temannya Mc Collum, Eduardo Saveri, Chris Hughes, Dustin Moskovitz ciptakan facebook. Awalnya hanya untuk mahasiswa di Harvard saja, tapi menyebar dan berkembang menjadi jejaring sosial global yang menghubungkan miliaran orang di dunia. Mark menjadi miliarder termuda di dunia.” Tuturnya.
Idris menyampaikan keteladanan Mark Zuckerberg, meski sukses di bisnis, tapi tidak membuatnya lupa berbagi dan berdedikasi sosial. Mark bersama istrinya aktif di kegiatan filantropi melalui lembaga Chan Zuckerberg Initiative yang berkomitmen memajukan pendidikan, pengetahuan, dan masalah kesehatan global.
“Itulah kenapa perlu untuk selalu semangat mengikuti agenda pendidikan dan pelatihan. Karena masalah utama negara ini, bukanlah finansial dan ekonomi. Itu hanya dampak. Efek negatif dari masalah utama yang sedang kita hadapi.” Ujar Idris.
Pendapat Idris, persoalan utama bangsa Indonesia adalah kebodohan. Kurangnya pengetahuan, kurangnya keterampilan, dan kurangnya sikap kerja yang baik. Akhirnya, banyak orang yang tidak mengetahui harus berbuat apa. Hal itulah yang membuat kemiskinan menyebar, pengangguran masih banyak, dan kemudian merembes kepada beragam efek buruk lainnya.
“Dia berpesan kepada peserta, Saatnya kita berfikir, bagaimana Bill Gates dan Mark bekerja. Mereka tampaknya tidak lagi mencari duit, tapi duitlah yang mendatangi mereka. Waktunya kita berfikir, agar kita tidak terlampau pusing dan sibuk mencari uang, tapi bagaimana uang yang mengalir ke kantong kita. Bagaimana caranya? Ya, kita harus punya keterampilan, harus punya kreativitas dan inovasi.” Pesannya.
Jadi, belajar dari kisahnya Bill Gates dan Mark Zuckerberg, kita bisa teladani beberapa poin yang akan menjadi panduan kita mencapai kesuksesan. Ialah, memiliki visi, keberanian memulai dan kesiapan mengambil risiko, dedikasi dan kerja keras, tanggungjawab, kerjasama, optimis dan pantang menyerah, kreativitas dan inovasi, serta kepedulian.” Tutupnya.
Hadir pada acara pembukaan pelatihan operator komputer tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Palas, Abdul Manan, Ketua Badan Shilaturrahim Pondok Pesantren se-Kabupaten Palas, Fauzan Hamidi Hasibuan, Pimpinan Ponpes Al-Mukhtariyah, Mukhtar Abbas Siregar; Pimpinan Ponpes Ruhul Islam Sialambue, Misbah Fuadi Hasibuan; dan Perwakilan Ponpes Al-Faqih Babussalam Gunungtua, Kecamatan Ulu Sosa, Kabupaten Palas. (*)