Seputarpublik, Bekasi – Polemik dugaan penghinaan terhadap wartawan media online dutapublik.com, oleh H. Entang, membuat Suryo Sudharmo, selaku Sekjen SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kabupaten Bekasi, angkat bicara.
“Media online dutapublik.com adalah anggota SMSI, maka dari itu saya selaku Sekjen SMSI Kabupaten Bekasi, sangat menyayangkan tindakan yang dilalukan oleh H. Entang. Selaku SMSI Kabupaten Bekasi, di mana media dutapublik.com bernaung, kami tidak akan diam saja. Karena fakta dan bukti dugaan penghinaan itu sudah jelas dan sudah dikantongi,” ujarnya melalui sambungan telepon seluler, pada Sabtu (11/3/2023) seperti dikutip dari laman Dutapublik.
Suryo Sudharmo pun menanggapi terkait video klarifikasi dari H. Entang yang berdurasi sekitar 2.menit 50 detik dengan isi klarifikasi yang ditujukan kepada umum dengan meminta maaf atas apa yang diucapkannya, khususnya kepada para wartawan.
“Memang bagus membuat klarifikasi dalam video tersebut, tapi seyogianya kita harus menjaga perasaan dan etika seseorang yang terluka dan merasa terhina dengan cara Tabayun bertemu langsung dengan yang bersangkutan, dalam hal ini jajaran media dutapublik.com, bukan klarifikasi kepada umum. Sehingga malah membuat permasalahan tersebut bisa berlarut dan panjang.”
”Menurut saya, seharusnya Pak Haji Entang bertemu langsung dengan Bang Nendi, tidak perlu klarifikasi di video. Ini kan masalahnya dengan individu atau orang yang merasa dihina atau dilecehkan, saya rasa bisa selesai. Klarifikasi tersebut tidak jelas ditujukannya, apalagi dia mengaku wartawan juga dan senior, bahkan lebih berpengalaman,” tukasnya.
Dirinya mengaku telah banyak melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, khususnya jajajaran redaksi media online dutapublik.com, untuk terus mengawal kasus dugaan penghinaan tersebut.
“Bagaimana pun juga media online dutapublik.com adalah keluarga besar SMSI. Jika salah satu anggota keluarga besar kami dilecehkan dan dihina dengan kata Oteng-Oteng dan jelas faktanya, maka otomatis kami akan ikut bertanggung jawab mengawal kasus ini hingga tuntas,” tegasnya.
H. Entang Diduga Hina Wartawan Dengan Kata “Oteng-Oteng”
Nendi Wirasasmita, selaku Pemimpin Perusahaan atau Direktur Utama dari media online dutapublik.com, diduga kuat mendapat penghinaan dari oknum Ketua Ormas FPMI (Forum Perlindungan Migran Indonesia) Kabupaten Karawang, yaitu H. Entang, pada Senin (27/2) sekira pukul 22.00 WIB, bertempat di Mapolsek Lemahabang Polres Karawang Polda Jabar.
“Malam itu saya sedang melakukan liputan giat Polsek Lemahabang tentang penyaluran bantuan untuk korban bencana angin puting beliung. Setelah saya selesai menerbitkan berita, saya duduk sambil ngopi. Tak lama, datang si Entang bersama istrinya. Saat bersalaman, si Entang ngomong ngatain saya bilang “Ngapain ada di sini Oteng-Oteng?” dengan nada sinis, disaksikan dan didengar oleh orang yang ada di situ,” ungkap Nendi Wirasasmita.
Dikatakan Nendi Wirasasmita, setelah mendengar ucapan H. Entang yang dianggap menghinanya, Nendi Wirasasmita tidak langsung menimpalinya dikarenakan H. Entang dan istrinya menuju ke ruangan Unit Reskrim.
“Saya heran, tiba-tiba si Entang ngomong kayak gitu. Apa maksudnya? Padahal si Entang itu usianya lebih tua dari saya loh. Seharusnya si Entang lebih bijak dalam bicara. Tapi kok malah seperti itu mulutnya gak dijaga kalau ngomong,” ujarnya.
Setelah H. Entang dan istrinya keluar dari ruangan Unit Reskrim, lanjut Nendi Wirasasmita, dirinya menanyakan maksud dan tujuan kata “Oteng-Oteng” yang dilontarkan oleh H. Entang.
“Saat saya tanya maksudnya apa ngatain saya “Oteng-Oteng”, si Entang menjawab, kenapa emangnya? Terserah saya dong! Hak saya! Itu ucapan yang keluar dari mulut si Entang dengan arogan dan sombongnya, sambil meninggalkan Mapolsek Lemahabang,” bebernya.
Nendi Wirasasmita menyayangkan sikap dan ucapan H. Entang yang dianggapnya telah menghina dirinya yang berprofesi sebagai wartawan.
“Saat si Entang saya tanya maksud dan tujuan ngomong “Oteng-Oteng”, di situ ada Kanit Reskrim Pak Kardi yang kebetulan sedang ngobrol bareng saya. Hal ini akan saya diskusikan dengan tim divisi hukum media saya, untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Karena bagaimana pun, baju saya adalah dutapublik.com, jika ada yang menghina profesi saya, berarti semuanya ikut dihina,” tuturnya. (Red)