Seputarpublik, Jakarta – Presiden Jokowi saat hadir hadir di acara temu relawan bertajuk Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022) kemaren.
Di hadapan ribuan massa yang hadir Jokowi menyebutkan ciri ciri pemimpin yang menurutnya betul betul memikirkan rakyat, bisa dilihat dari keadaan fisiknya, antara lain, raut mukanya berkerut serta rambutnya putih.
“Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati hati. Lihat juga, lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi itu pun lantas ditafsirkan sebagai sinyal mendukung Ganjar Pranowo jadi capres di Pilpres 2024. Sebab, politisi PDI Perjuangan tersebut berambut putih.
Bukan hanya kali itu saja Jokowi melempar pernyataan yang memberi sinyal mendukung Ganjar buat maju pilpres. Dalam rapat kerja nasional Rakernas V Relawan Pro Jokowi (Projo) Mei lalu, Jokowi yang juga Ketua Dewan Pembina Projo itu bilang, jangan terburu buru perihal politik, sekalipun mungkin yang mereka dukung hadir di tengah tengah Rakernas. Dalam rapat tersebut kebetulan Ganjar Pranowo hadir.
“Jangan tergesa-gesa, jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini,” kata Jokowi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022) lalu.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai pernyataan Presiden Jokowi bukan tanpa alasan Presiden Joko Widodo menyinggung soal “pemimpin berambut putih” saat hadir dalam acara temu relawannya, Sabtu (26/11/2022).
Menurut Umam, orang nomor satu di Indonesia itu lagi lagi hendak melempar sinyal dukungan buat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju di panggung pemilu presiden (pilpres).
“Konsolidasi relawan Jokowi kemarin bisa dimaknai sebagai manuver politik untuk mengokohkan framing narasi pentingnya mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024,” kata Umam Minggu (27/11/2022).
Umam menduga, ada campur tangan orang orang di lingkaran Jokowi dalam acara temu relawan tersebut.
Sebab, Jokowi tak hanya hadir dalam kegiatan itu, tetapi juga menyampaikan “kode keras” soal kriteria pemimpin yang memikirkan rakyat, yang mana itu mengarah ke sosok Ganjar.
Menurut Umam, pernyataan Jokowi soal kriteria pemimpin tersebut bisa jadi bertujuan untuk memunculkan gelombang dukungan rakyat.
“Pada titik tertentu juga diharapkan bisa memengaruhi atau bahkan mendikte keputusan partai politik yang memiliki hak konstitusional sebagai pengusung capres,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Umam, manuver lingkaran Jokowi ini seolah menantang pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P pada Juni lalu.
Sebab, saat itu Megawati telah memperingatkan dan melarang keras para kadernya untuk bermanuver terkait pencapresan 2024.
Bahkan, barisan Dewan Kolonel yang tak lain adalah forum sejumlah kader PDI-P untuk mendukung Puan Maharani menjadi capres telah ditertibkan oleh partai. Padahal, Puan merupakan anak biologis dan ideologis Megawati.