Seputarpublik, Jakarta – Memiliki tubuh sehat dan bugar tentu saja menjadi salah satu tujuan penting di lakukannya sebuah aktivitas olahraga. Akan tetapi, wajib juga di pahami bila olahraga di lakukan secara berlebihan maka bisa menyebabkan berbagai masalah seperti sakit sendi, jantung bahkan meningkatkan risiko kematian.
Di lansir dari laman Hindustan Times, ada beberapa peneliti yang menjelaskan jika hubungan antara berbagai volume latihan dan dampaknya terhadap usia.
Di sini sudah tersedia Beberapa jumlah olahraga yang ideal untuk di lakukan? yuk scroll artikelnya sampai bawah ya!
Banyak olahraga, banyak manfaat? Itu tidak benar
Salah satu penelitian pada tahun 2021 yang di terbitkan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings, mereka meneliti hubungan antara olahraga mingguan dan hasil kematian yang terjadi.
Menggunakan data jangka panjang, hampir dari 9.000 orang dewasa, penelitian tersebut menemukan jika olahraga mingguan di antaranya latihan kardio, olahraga bola, angkat berat dan lainnya memiliki resiko yang lebih tinggi.
Hal yang awal terjadi yaitu penurunan besar dalam risiko kematian. Akan tetapi, manfaat tersebut mulai berkurang bagi mereka yang berlatih keras selama lebih dari 4,5 jam dalam minggunya
Akan tetapi meski risiko kematian mereka masih jauh lebih rendah di bandingkan dengan orang yang tidak berolahraga, mereka memperoleh manfaat yang lebih rendah dari latihan intens mereka. Di bandingkan dengan mereka yang mengambil pendekatan kegiatan fisik yang lebih terukur.
Banyak olahraga bisa merusak jantung
Mungkin kedengarannya masih sangat aneh dan tidak masuk di akal ya! Sebuah penelitian pada hewan pengerat yang di terbitkan pada tahun ini dalam Journal of American College of Cardiology: Basic to Translational Science, mencatat jika terlalu banyak olahraga bisa merusak jantung.
Para peneliti menemukan riset jika olahraga intensif pada hewan pengerat, yang setara dengan berlari 60 menit sehari, lima hari seminggu, selama kurang lebih 10-12 tahun untuk manusia, di kaitkan dengan beberapa bentuk pengerasan dan juga penebalan arteri.
Tingkat latihan yang intens tersebut juga mempromosikan ketidakseimbangan dalam enzim yang mengontrol kontraksi dan relaksasi jantung.
Resiko olahraga berat bagi pelari
Dari sekelompok penelitian yang sama yang di lakukan pada tahun 2015 menemukan, jika mereka yang berlari antara 60 menit dan 2,4 jam per minggu memiliki hasil kematian tinggi. Tetapi, manfaatnya mulai berkurang di antara mereka yang lebih banyak berlari.
Nostalgia kembali pada tahun 2015, kelompok penelitian yang sama menemukan kurva risiko berbentuk U serupa di antara para pelari. Temuan mengejutkan mereka menjelaskan jika pelari paling berat, yang berlari dengan kecepatan setidaknya 7 mil per jam selama empat jam atau lebih per minggu, memiliki tingkat kematian yang setara dengan orang dewasa yang tidak banyak bergerak yang tidak berlari sama sekali.
“Pelatihan daya tahan berat jangka panjang bisa menyebabkan remodeling struktural patologis jantung dan arteri besar,” di tulis oleh tim studi.
Mulai berpindah ke olahraga yang kurang intens di usia 40-an
Tidak sedikit orang menganggap kesehatan dan kebugaran mereka begitu saja di masa muda mereka. Hal tersebut merupakan waktu teraman untuk latihan intens seperti halnya latihan kardio berat.
Setelah usia sekitar 40 atau 45 tahun, jantung melemah dan lebih rentan terhadap cedera jantung yang berlebihan, James O’Keefe, MD, ahli jantung dan direktur medis dari Duboc Cardio Health and Wellness Center di Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas City, kata Markham Heid.
Dengan bertambahnya usia, alih-alih bangun untuk olahraga secara aktif sekarang, Anda perlu lebih fokus pada bentuk aktivitas fisik yang tidak terlalu berat. Di antaranya bisa melakukan berjalan kaki, yoga, bersepeda santai, berkebun, dan lainnya.