Seputarpublik, Mataram – Sekretaris Daerah Kota Mataram Dr. H. Effendy Eko Saswito menerima Kunjungan kerja penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N.Rachmadi beserta rombongan.
Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Mataram menyampaikan penghargaan, apresiasi dan ucapan selamat datang kepada Pimpinan dan seluruh rombongan di Kota Mataram yang HARUM: Harmoni, Aman, Ramah, Unggul, dan Mandiri, karena telah ditunjuk untuk menjadi lokasi tujuan kunjungan kerja (kunker).
Lanjut Sekretaris Daerah Kota Mataram memberikan sedikit gambaran secara umum mengenai Kota Mataram. Sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram merupakan pusat pemerintahan, perekonomian dan pendidikan yang juga telah menjadi barometer bagi kabupaten/ kota lain di NTB. Kota Mataram memiliki luas terkecil dibandingkan dengan kabupaten/ kota lain di NTB yakni 61,3 km2.
Jumlah penduduk Kota Mataram adalah sebanyak 486.715 jiwa, yang tersebar di 6 kecamatan, 50 kelurahan, dan 325 lingkungan dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 7.940 jiwa per kilometer persegi dan terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.
“Setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram disebarluaskan informasinya melalui media, baik cetak, elektronik, maupun online. Sejalan dengan perubahan numenklatur, saat ini pengelolaan media massa berada di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram kemudian ditampilkan pada website www.mataramkota.go.id”. Ungkapnya.
TPID Kota Mataram juga secara intensif melakukan pemantauan dan pengawasan perkembangan harga barang dan ketersediaan pasokan, memperkuat koordinasi dengan melaksanakan High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi, menyelenggarakan Operasi Pasar Murah (OPM) dan Pasar Rakyat/ Bazar Murah dan berbagai strategi lainnya. Alhamdulillah, laju inflasi di Kota Mataram tetap terjaga di angka 3±1 persen.
“terkait dengan inflasi, dapat kami sampaikan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram menjaga agar inflasi di Kota Mataram tetap stabil dengan melakukan strategi yang mencakup 4K yakni; (1) menjaga keterjangkauan harga; (2) memastikan ketersediaan pasokan; (3) mengontrol kelancaran distribusi, dan ke (4) komunikasi yang efektif, termasuk kerja sama antar daerah dalam rangka menjaga ekspektasi inflasi masyarakat”, tutupnya.
(Yyt/Diskominfo)