Example floating
Example floating
Example 728x250
Gaya Hidup

Sering Merasa Lelah Setelah Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini 7 Penyebabnya

188
×

Sering Merasa Lelah Setelah Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini 7 Penyebabnya

Sebarkan artikel ini

Seputarpublik, Jakarta – Tidur menjadi salah satu upaya untuk membuat tubuh dan pikiran kembali segar. Sayangnya, terkadang tubuh justru merasa lelah setelah bangun tidur. Hal ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, bisa karena masalah kesehatan maupun pengaruh kebiasaan sehari-hari. berikut ini beberapa hal yang di tengarai sebagai penyebab rasa lelah setelah bangun tidur.

  • Inersia Tidu

Rasa lelah yang di ikuti dengan sakit kepala dapat di sebabkan oleh inersia tidur. Kondisi ini sebenarnya terbilang normal dalam transisi proses bangun tidur. Setelah 15 sampai 60 menit biasanya inersia tidur akan berangsur membaik. Inersia tidur juga dapat di sebabkan oleh faktor lainnya seperti tidak memiliki waktu tidur yang cukup, bangun secara tiba-tiba saat tertidur nyenyak atau karena apnea obstruktif.

  • Sleep Disorder

Sleep disorder atau gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah, sleep apnea, insomnia dan menggertakkan gigi saat tidur (bruxism) dapat menyebabkan rasa lelah setelah bangun tidur. Sleep disorder biasanya membuat penderita kerap terbangun sehingga tidurnya tidak nyenyak dan kualitas tidurnya menurun.

  • Pengaruh Kafein atau Alkohol

Rasa lelah yang muncul ketika bangun tidur juga kerap muncul setelah mengkonsumsi alkohol atau kafein secara berlebihan. Alkohol memang dapat membuat seseorang mudah tertidur. Tapi, zat tersebut juga mengakibatkan reaksi negatif yakni memperburuk kualitas tidur.
Demikian pula ketika Anda mengkonsumsi kafein secara berlebihan. Di samping membuat tubuh merasa lelah, kafein juga meningkatkan frekuensi berkemih sehingga Anda cenderung lebih sering buang air kecil.

  • Paparan Sinar Biru (Blue Light)

Sianr biru (blue light) biasa muncul dari laptop, ponsel, televisi hingga lampu. Paparan sinar biru ini di tengarai menekan sekresi hormon melatonin yang mengatur ritme sirkadian tubuh. Apabila sekresi hormon tersebut terganggu, tubuh pun sulit terlelap. Alhasil tubuh akan merasa lelah dan kurang bugar saat bangun.

  • Depresi dan Gangguan Kecemasan

Depresi dan gangguan kecemasan menjadi dua penyebab kelelahan kronis. Biasanya, depresi maupun anxiety disorder di derita oleh orang berusia 15-30 tahun tapi tak menutup kemungkinan orang lanjut usia juga merasakannya.
Peningkatan level depresi maupun kecemasan dapat mempengaruhi pola tidur bahkan membuat Anda sulit tidur nyenyak. Dampak dari dua hal tersebut bisa berupa rasa lelah yang tak kunjung hilang meski sudah tidur, hingga merasa sedih tanpa alasan yang berlarut-larut.

  • Memiliki Kebiasaan Tidur yang Buruk

Kebiasaan tidur yang buruk seperti tidur siang selama lebih dari 2 jam atau makan berlebihan sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur. Bahkan terkadang mengakibatkan rasa lelah setelah bangun tidur.
Anda dapat mengatasinya dengan mengubah kebiasaan seperti membatasi tidur siang sehingga tak lebih dari 1 jam. Bisa juga dengan menciptakan kondisi kamar tidur yang lebih bersih dan nyaman. Hingga mengurangi penggunaan ponsel 2 jam sebelum tidur.

  • Kurangnya Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar matahari pagi ternyata memiliki manfaat penting bagi tubuh dan otak. Kurangnya paparan sinar matahari dapat mengakibatkan rasa lelah setelah bangun tidur. Pasalnya, jumlah hormon melatonin dalam tubuh justru meningkat. Padahal hormon tersebut memiliki fungsi pemberi sinyal bagi tubuh saat memasuki waktu tidur atau istirahat.

Untuk mengurangi rasa lelah yang kerap muncul setelah bangun tidur, Anda dapat memulainya dengan berjemur setiap pagi. Tujuannya agar tubuh memperoleh paparan cahaya matahari alami sehingga ritme sirkadian tubuh pun berangsur membaik. Selain itu, kurangi akses gawai sebelum tidur atau mengganti kebiasaan tersebut dengan aktivitas lainnya seperti mendengarkan musik yang lebih rileks atau membaca ringan.

Example 300250
Example 120x600