Seputarpublik, Jakarta – Sebanyak 200 jiwa mengungsi akibat dampak kebakaran di Jalan Kebayoran Lama, Pos Pengumben, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, atau persis di sebelah RS Medika Permata Hijau, pada Minggu siang (30/8/2022).
Kondisi para pengungsi pada hari ke tiga tampak sangat terkendali dan teratasi dengan baik.
Jumlah dua ratusan jiwa tersebut terdiri dari 50 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akibat kebakaran yang melalap enam rumah, 13 kontrakan dan 40 lapak (rongsokan dan kayu) dengan luas area 1.470 meter persegi.
Pihak Kecamatan Kebon Jeruk beserta jajarannya saat ini menyediakan sejumlah posko pengungsian sebagai tempat tinggal sementara bagi warga terdampak.
Selain Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) Jakarta Barat, yang lokasinya hanya beberapa meter saja dari tempat kejadian, pihak Kecamatan Kebon Jeruk juga menyiapkan Masjid Asy Syukur yang berlokasi di depan Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau untuk ditempati sebagai tempat penampungan sementara.
Hingga kini, pemerintah daerah telah menyalurkan berbagai bantuan bagi para warga terdampak kebakaran, mulai dari kebutuhan pokok berupa makanan, pakaian, air mineral, obat-obatan, pakaian dan seragam sekolah. “Alhamdulillah semuanya selamat, tidak ada korban jiwa,” kata Abdul Majid ketua RW 08, di lokasi pengungsian, Selasa (1/11/2022).
Ia juga mengucapkan banyak terimaksih kepada para pengurus RT, RW, Jumantik, Kelurahan, Dinas Sosial, PMI Jakarta Barat, Karang taruna, Tiga Pilar, serta para tenaga medis yang berasal dari RS Medika Permata Hijau, yang turut membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada para korban di pengungsian.
“Berkat kerjasama dan partisipasi kita semua para korban kebakaran disini dapat diringankan bebannya,” ucap Abdul Majid.
Selain itu, dirinya juga menambahkan, untuk surat dan dokumen yang hilang mulai dari, KTP, KK, buku nikah, SIM bisa langsung lapor disini, bahkan untuk KTP bisa langsung jadi buat disini.
“Untuk kedepannya para pengungsi tidak akan tinggal lagi disini, mereka mencari kontrakan yang baru, tapi masih disekitaran sini, karena para korban disini hampir 98% adalah pengontrak, hanya 2% nya saja pemilik rumah sendiri,” jelas Abdul Majid lagi.
Salah satu korban kebakaran yakni Ibu Mardiati, hari ini Ia berpamitan kepada para pengurus di pengungsian khususnya kepada ketua RW 08, Ia bersyukur baru saja mendapatkan tempat kontrakan yang baru di sekitaran sini, tetapi dirinya masih di perbolehkan untuk mengambil segala kebutuhan seperti makanan, pakaian, juga obat-obatan di tempat pengungsian.
“Saya sangat bersyukur sekali, meskipun ini musibah yang cukup berat, tetapi disini kami sangat diperhatikan sekali, tidak kurang satu apapun untuk kebutuhan sehari-hari, saya mengucapkan banyak terimakasih sekali kepada semua pihak yang telah membantu kami selama ini,” ujar Mardiati, sambil meneteskan air mata.
Abdul Majid menambahkan, bahwa besok pukul 12 siang adalah batas akhir waktu para pengungsi berada di halaman kantor BPS ini.
“Besok siang adalah batas akhir para pengungsi di lokasi ini, dan kami akan memberikan sedikit santunan kepada mereka untuk biaya tambahan mencari kontrakan baru, juga seragam sekolah bagi mereka yang mempunyai anak masih bersekolah,” pungkas Abdul Majid. (Hel)