Seputarpublik, Jakarta – Sekian lama bersembunyi, putri Presiden Pertama RI Ir. Soekarno yang belum diketahu publik tiba tiba muncul.
Dhewi Ayhai Woelandari atau Ayu Gembirowati Binti Prof. Dr. Ir. H. Soekarno ketika ditemui Seputar publik di gedung LVRI di kawasan Plaza Semanggi tempatnya berkantor, Senin (21/11/2022), Dhewi Ayhai Woelandari atau Ayu Gembirowati memperkenalkan diri sebagai putri bungsu dari presiden RI pertama Ir Soekarno.
“Ini adalah kemunculan pertama saya ke publik, karena sebelumnya memang belum ada media yang memunculkan saya ke ruang publik,” ucapnya.
Dhewi Ayhai Woelandari atau Ayu Gembirowati Binti Prof. Dr. Ir. H. Soekarno di LVRI menjabat sebagai ketua dewan penasehat Yayasan LVRI sekaligus sebagai pemegang kuasa management perencanaan dan pengelolaan keuangan atau Treasure bank untuk kesejahteraan legiun veteran Republik Indonesia.
Pada kesempatan wawancara ini Ayu gembiro wati mengungkapkan, hari demi hari itu selalu dan selalu ada perkembangan, lalu di lanjutkan dengan perbuahan,
Ayu Gembiro Wati mengaku, saat ini dirinya diberikan tugas oleh perintis kemerdekaan dalam hal ini legiun veteran, untuk berjuang meneruskan cita cita perintis pejuang kemerdekaan Indonesia.
“Dengan duduknya saya di kantor ini, meskipun baru satu bulan, saya berharap kantor ini bisa jadi wadah untuk kita berjuang, sebagai generasi penerus mengacu pada Kepres nomor 103 tahun 1957 untuk meneruskan cita cita proklamator melalui Pancasila, bineka tunggal Ika dan UUD 45,” ungkapnya.
Ayu juga berharap kantor veteran ini bisa di jadikan wadah untuk menampung aspirasi perjuangan generasi muda. Mengingat masih banyaknya para veteran perintis kemerdekaan RI kehidupannya masih sangat jauh dari garis kesejahteraan.
Menurut Ayu meskipun para veteran dapat gaji dari negara, tapi itu sangat jauh dan sangat tidak sesuai bila dibandingkan dengan apa yang sudah veteran berikan untuk Bangsa Indonesia
“Bayangkan para veteran rata rata sebulan hanya mendapat gaji 900 ribu semua rata sama. Bila dibandingkan perjuangan mereka memerdekaan bangsa ini ‘kan sangat tidak sesuai,” tandasnya.
Karena itu, kata Ayu, dirinya selalu mengkaji dan menganalis bagaimana caranya para veteran ini bisa sejahtera dalam sandang, pangan dan papan juga pendidikan dan kesehatan.
“Untuk itu kita harus mendalami kajian di lapangan dan melihat rekam jejak para veteran untuk bangsa ini. Saat ini yang bisa kita kelola untuk menghasilkan apa?
dan untuk menyejahterakan para perintis apa??,”
Menurut Ayu, kalau dilihat dari potensi, sebenarnya potensi banyak, banyak sekali yang bisa kita lakukan,yang penting ada niat dan kemauan serta kekompakan.
Salah satu diantaranya, ungkap Ayu, selama ini banyak lahan lahan garapan yang dulu di berikan oleh negara untuk para perintis kemerdekaan (veteran) untuk dikelola, tetapi saat ini banyak yang berpindah tangan.
Soal berpindah tangan Itu, kata Ayu, mungkin karena persoalannya para perintis tidak punya modal dan kekuatan baik pisik maupun materi makanya banyak lahan garapan perintis yang jadi terbengkalai akhirnya di garap sama pihak pihak lain .
“Jadi lahan lahan ini lah yg harus kita perjuangkan, supaya bisa memberikan kesejahteraan untuk para veteran,” ujarnya.
“Tanah tanah garapan tersebut, kalau ada yang masih kosong kita kelola dan kita gunakan untuk bisa berdaya guna,” pungkasnya.