Dalam memilih capres dan cawapres, sebagian besar (35,5 persen) responden memperhatikan rekam jejak, diikuti visi-misi (29,8 persen), dan kompetensi (12,4 persen).
Latar belakang sebelum menjadi politisi juga menjadi perhatian responden. Sebanyak 25 persen responden menyukai kandidat yang berasal dari dunia akademik, lalu militer (20,8 persen), dan aktivis (14,5 persen).
Sedangkan posisi atau pengalaman yang paling disukai dari para capres-cawapres adalah pernah menjabat gubernur (39,6 persen), menteri (23,1 persen), dan bupati/wali kota (12,3 persen).
“Meski capres-cawapres dicalonkan oleh partai politik, sebagian besar responden (48 persen) lebih menyukai tokoh yang bukan kader partai,” ujar Satria.
Satria mengatakan, survei daring nasional yang digelar KIC bertujuan menggali persepsi anak muda terhadap dinamika politik di tanah air menjelang pemilihan umum.
Dia mengatakan, suara anak muda (Gen Z dan milenial) perlu diakomodasi oleh partai politik dan pasangan capres-cawapres karena jumlah mereka mencapai 113 juta, atau hampir 57 persen dari total daftar pemilih tetap, sehingga bisa menjadi penentu kemenangan.
Komentar