Seputarpublik, Jakarta – Mantan Ketua MPR Amien Rais mensinyalir Partai Ummat sengaja “dijegal” oleh penguasa tentang tak lolos verifikasi faktual oleh KPU. Karena merasa dirinya dianggap berbahaya oleh kekuatan besar sehingga perlu dilakukan “penjegalan”

Padahal, Menurut Tokoh Reformasi ini, dirinya dan partainya penganut demokrasi yang taat dan tak mungkin melakukan perlawanan di luar konstitusi. Partai Ummat memegang sepenuhnya aturan main demokrasi, tidak terbesit sedikit pun Partai Ummat pakai cara ekstra konstitusional dan ekstra demokrasi.

“Sebab kita punya pengalaman di masa lalu kalau demo people power dll selain ongkos sangat tinggi, perpecahan anak bangsa semakin dalam, dan itu sungguh sungguh bukan omong kosong,” jelasnya.

Amien Rais pun menduga kritikan yang selama ini ia lontarkan terhadap penguasa telah membuat Jokowi risih dan merasa tidak senang. Padahal menurutnya, segala macam kritikan keras yang ia lontarkan kepada penguasa pada dasarnya agar kondisi bangsa yang menurutnya saat ini sedang tidak baik baik saja bisa dibenahi.

“Mungkin mereka risih dengan saya karena dua tahun lalu saya pernah membuat risalah kebangsaan berjudul ‘Jokowi Mundur atau Terus’, kalau terus tolong dibenahi ini ini. Di situ antara lain saya mengatakan sekarang ini di era Pak Jokowi Indonesia sudah menjadi Republik MTC Indonesia (Mafia, Taipan, Cukong),” jelas Amien.

Jadi ini supaya DPR Terbelalak, supaya anak bangsa ingat bahwa kita ini di bawah etalase oligarki asing dan Aseng, nah, tapi kan kita tahu betapa kooptasi dari DPR DPD, dan MPR hampir sempurna. Jadi apapun yang diinginkan eksekutif selalui diamini,” ungkapnya.

(Ahmad Zarkasi)